Sistem Produksi Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Perencanaan merupakan hal penting yang perlu dipersiapkan dengan matang sebelum menjalankan suatu kegiatan, usaha tanpa perencanaan, sebuah kegiatan yang sukses dan memiliki tolak ukur tidak dapat tercapai dengan baik. Berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaaan usaha budi daya itik petelur adalah sebagai berikut.

1. Memilih Bibit

Sebagian peternak menganggap itik petelur yang baik diperoleh dari pemeliharaan sejak Day Old Duck (DOD). Sebagian lagi terpaksa membesarkan DOD karena di daerahnya tidak ada pedagang bibit itik siap telur. Umumnya itik betelur pada umur 6 bulan. Paling ideal memilih jenis itik yang sentra bibitnya mendekati lokasi peternakan. Bila yang dipilih DOD, hendaknya peternak mempelajari kualitas DOD yg baik. Berikut video cara memilih DOD yang baik :

2. Penyiapan Bibit Itik Petelur

Ada tiga cara yang dapat dipilih dalam menggunakan bibit, yaitu membeli DOD adalah usaha ternak itik petelur yang dapat dimulai dengan membeli anak itik umur sehari (DOD). Memelihara DOD hingga bertelur membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, jika ingin memilih cara ini, maka pertimbangan waktu harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, risiko kematian DOD lebih besar. Membeli itik remaja siap bertelur, yakni itik dara yang masih membutuhkan beberapa waktu lagi sebelum memulai bertelur. Itik remaja siap bertelur adalah berumur sekitar 5-6 bulan. Itik remaja siap bertelur tidak berarti ketika dibeli peternak, langsung bisa menghasilkan telur.

3. Prosedur Pemeliharaan

Prosedur berternak itik semakin berkembang pesat. Mayoritas sistem berternak itik dengan cara digembalakan sudah digunakan dengan sistem beternak secara semi intensif atau intensif, karena lebih efisien dan menguntungkan.  Namun, sampai saat ini masih ada  peternak di beberapa daerah yang menjalankan usaha peternakannya dengan digiring ke sawah.

4. Pemilihan Lokasi dan Kandang Itik

Lokasi dan lingkungan perkandangan hendaknya terlebih dulu ditentukan sblm membuka usaha peternakan. Lokasi yang dipilih dekat pasar, pabrik gilingan padi, jauh dari kebisingan, serta terlindung dari pepohonan, dan bambu. Selain itu, kandang sebaiknya tidak terlalu dekat dengan tanaman sawah dan pemukiman penduduk.

5. Penyiapan Kandang

Sarana utama budi daya itik petelur adalah kandang. Kandang ren dinilai cocok dan banyak dipakai dalam budi daya itik semi intensif. Kandang ren dibagi dua ruangan utama: ruang istirahat (bertelur) dan pelataran tempat bermain (playangan). Ruangan istirahat berupa ruangan beratap seperti rumah Joglo, berlantaikan tanah yang dilapisi alas (litter). Di tempat inilah itik beristirahat pada malam hari dan bertelur pada dini hari. Lebar ruangan istirahat disesuaikan dengan kapasitas itik yang akan dipelihara. Idealnya ekor itik menempati ruang 1 m². Jadi, jika ingin memelihara 600 ekor itik petelur, misalnya, diperlukan area kurang lebih 150 m². Lahan seluas ini dibagi dua, separuh untuk kandang tertutup dan selebihnya untuk pelataran. Misalnya, kandang dibuat 25 m x 6 m, berarti satu sekat ruang istirahat dan pelataran masing-masing luasnya 3 m x 5 m.

A. Kondisi Bangunan Kandang

Untuk membuat kandang itik, perlu memperhatikan rambu-rambunya agar heternak itik dapat membuahkan hasil yang maksimal. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang itik/bebek.

  1. Cahaya matahari secara tidak langsung harus masuk ke dalam kandang.
  2. Kandang itik membujur dengan arah Timur-Barat, posisi ini akan mencegah masuknya sinar matahari sepanjang hari yang akan menyebabkan suhu kandang menjadi panas.
  3. Itik memerlukan ruang gerak yang cukup besar, lebih besar daripada ayam, karena itik mudah kaget, jadi perlu ada ruang besar agar bebek bisa berlari. 2 ekor itik perlu kandang 1 meter persegi.
  4. Tinggi kandang minimal 2 meter, agar sirkulasi udara cukup, dan agar tidak susah membersihkan kandang/tidak perlu jongkok.
  5. Sebaiknya sisi kandang terbuka, artinya tidak terbuat dari bahan tembok atau bahan lain yang menutupi. Tutupi dengan kawat bagian sisinya. 60 cm ke atas dari tanah, baru pakai dinding, lebih baik pakai tembok agar bisa menahan pantulan panas dari tanah. Pada saat bebek masih kecil dan belum tahan dingin, sekitar kandang ditutupi plastik/karung.
  6. Sebagian kandang diberi atap, sebagian lagi dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar keliling. Bentuk kandang ini sebaiknya untuk pemeliharaan itik dara dan dewasa. Ruang yang tertutup atap dengan ruang yang terbuka perlu diberi pagar pemisah dan pintu yang dapat dibuka serta ditutup. Di dalam bagian beratap, kandang biasanya di ekat-sekat untuk membagi itik berdasarkan kelompok umur. Satu kelompok dapat terdiri dari 100-500 ekor.
  7. Bagian kandang yang beratap dipakai untuk tidur dan bertelur. Itulah sebabnya, pada pembuatan kandang itik, lantai kandang perlu diberi alas sekam, jerami, atau bahan lain yang empuk, tidak da padat, hangat, dan dapat mencegah telur pecah.
  8. Bagian kandang yang terbuka merupakan tempat untuk makan dan minum. Lantai bagian kandang ini dapat berupa tanah biasa anyaman bambu, hamparan batu-batu kecil, atau lebih baik berupa plesteran semen. Pada prinsipnya, lantai kandang di bagian kandang yang terbuka harus selalu diupayakan agar tidak becek, mudah dibersihkan dan cepat kering setelah dicuci. Satu hal yang perlu diingat, yaitu apabila hujan turun, peternak itik harus segera menggiring itik ke kandang yang beratap



B. Kerapatan Kandang

Ukuran kandang itik petelur disesuaikan dengan populasi itik. Kapasitas kandang juga perlu diperhatikan. Jangan sampai terlalu padat. Sesuaikan ukuran dengan luas kandang dan umur itik yang dipelihara. Anak itik 0 - 6 minggu, banyak populasi dalam luasan 1 m. Itik dewasa 2 bulan lebih, banyak populasi dalam luasan 1 m².

6. Varietas Itik Petelur

Jenis itik bisa dikategorikan varietas unggul apabila mereka bisa menghasilkan telur sebanyak 200-250 telur/ekor dalam setahun, dengan kisaran berat telur 70-5 gram. Beberapa jenis itik yang dapat digolongkan pada varietas itik petelur unggulan bisa dilihat DI SINI.

7. Gaji Pakan Itik

Pakan adalah campuran beberapa bahan baku yang dihasilkan dari hasil olahan industri pertanian. Bahan baku pakan itik pada umumnya digolongkan menjadi : bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaanya relatif murah, antara lain dedak halus, jagung kuning, bungkil kedelai, ampas tahu, tepung daun pepaya, tepung daun lamtoro, dan tepung daun turi. Adapun bahan baku hewani antara lain keong, bekicot, Selain itu, ada juga yang dalam bentuk olahan pabrik, seperti tepung ikan, tepung bulu, tepung darah, tepung kepala udang, dan sebagainya. 
 Selain pakan-pakan yang telah disebutkan di atas, itik membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi, nutrisi ternak lengkap yang belum terdapat pada pakan-pakan di atas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya. Sehingga tujuan atau target dari budi daya itik petelur yaitu memiliki produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai sebagai pakan tambahan/pelengkap. Pakan tambahan tersebut berupa suplemen, yaitu viterna plus. Viterna plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur, yaitu: Asam-asam amino esensial, Vitamin lengkap, Mineral lengkap.

Secara umum pola pemberian pakan selama masa pertumbuhan setiap minggu selalu mengalami kenaikan, disesuaikan dengan berat badan itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram/minggu/ekor. Jadi, pada minggu ke-9 pakan yang diberikan sebanyak 615 gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.
   Selain gizi yang telah diuraikan tersebut, protein juga diperlukan sebagai asupan gizi pada itik petelur. Adapun kebutuhan akan protein antara lain: 

  • Itik usia 0-4 minggu membutuhkan protein sebanyak 18-20 %.
  • Itik usia minggu (itik dara) membutuhkan protein sebanyak 14- 16%.
  • Itik usia 21 minggu ke atas (sudah bertelur) membutuhkan protein sebanyak 15-17 %.
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0-8 minggu), fase grower (umur 8-18 minggu) dan fase layer (umur 18-27 minggu). Cara memberi pakan tersebut dibagi menjadi :

  • umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
  • umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran di lantai
  • umur 21 hari sampai 18 minggu disebar dilantai. d umur 18 minggu-72 minggu, ada dua cara, yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu, pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Cara pemberian minuman itik ditentukan juga berdasarkan pada umur itik, yaitu:

  • umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama tempat minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam. 
  • umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus).
  • umur 28 hari-akhir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

8. Penyakit pada Itik Petelur

Penvakit itik dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan protozo. dan penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat.
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik, yaitu : Penyakit Duck Cholera dan penyakit Salmonellosis.
Selain itu, beberapa penyakit lainnya yang dapat menyerang itik petelur adalah: Penyakit parasit, bakterial, virus, dan penyakit lain yang disebabkan jamur.

Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak, kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya, serta pada ternak. Oleh karena itu, jika terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan serta pengobatannya. Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan itik petelur adalak melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut. 
  • Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
  • Kandang dan kolam harus kuat, aman, dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat, cukup dicuci dengan air biasa.
  • Itik yang masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung bibit penyakit, sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatek atau Granade 5 EC dengan konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram/3liter air.
  • Kandang diupayakan tidak lembap dan bebas dari genangan al Kelembapan yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibl penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakannya.
  • Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
  • Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kand yang tinggi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
  • Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada bebek/itik. Pakan harus disimpan di tempat kering sehingga terbebas dari jamur dan bau apek. 

9. Panen dan Pasca-Panen

          A. Panen 
Hasil utama usaha ternak itik petelur adalah telur itik dan hasil tambah berupa induk apkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman.
          B. Pasca-Panen 
Perlakuan pengawetan telur terdiri atas 5 macam, yaitu:
  1. Pengawetan dengan air hangat
  2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
  3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
  4. Pengawetan telur dengan natrium silikat
  5. Pengawetan telur dengan garam dapur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Konsinyasi Produk Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Mengevaluasi Kegiatan Usaha Budi Daya Unggas Petelur

Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur